Kamis, 09 Januari 2014

Teman Kecil (Waktu Masih Berseragam Putih Merah)

Haha, malam ini mungkin gelak tawa yang akan aku tulis. Tulisan ini mungkin tak seperti judulnya, teman kecil? tapi benar juga sih, dia teman kecilku, teman sewaktu sekolah dasar lebih tepatnya. Tapi mungkin bukan cerita mengenai persahabatan. Lalu? Dia adalah cinta monyetku sewaktu aku masih berseragam putih merah. Dia teman sejak aku di  taman kanak-kanak, kalian tahu? aku menulis ini sembari tertawa. Hari ini, lebih tepatnya barusan aku bertemu dengan anak tengil itu, sebenarnya dia tidak ganteng, tidak juga kharismatik, aku juga tidak tahu mengapa dulu aku bisa suka dengannya. Tapi tunggu, dulu aku suka dengannya sewaktu aku belum tahu apa itu cinta pastinya, haha.

Sama Kayak Monyet :D
Sekarang, dia berbeda sekali, tapi tetap saja pendek dan keriting. Tetapi matanya tetap seperti dulu, kalau kata orang mungkin "sipit". Aku tak henti-hentinya tertawa, memori masa kecil beberapa tahun lalu tiba-tiba muncul, saat matanya memandangiku, haha. Lagi-lagi seperti orang yang tak pernah saling mengenal, kami hanya diam. Tunggu, jangan dihayati ceritaku ini, ini bukan kisah sedih seperti cerita-ceritaku sebelumnya, jadi kalian tak perlu mempersiapkan tisu, haha. Tadi dia melihatku lama sekali, mungkin dia heran mengapa si buruk rupa seperti aku pas gedenya lumayan unyu juga (pliss jangan muntah) :D. Banyak cerita sebenarnya antara aku dan dia, mulai dari dia datang ke rumahku karena aku bolos les (baca dia berusaha jemput aku dan ngajak aku buat g bolos les), trus dia ngejar-ngejar aku memakai sepedanya yang berwarna pink (ga kece, masak cowok sepedanya pink) :D, sepedanya itu juga pernah aku gemboskan bannya :D, lalu bunga itu, bunga yang dia berikan saat pulang belajar kelompok. Bukan bunga mawar, tetapi bunga apa itu namanya aku juga tidak tahu, bunga hasil mencuri di halaman rumah tetangga temanku. Haha, perutku sakit. Kalian pasti tidak tertawa, karena lucu menurutku, belum lucu menurut kalian bukan? Kemudian saat aku dan teman-temanku menjenguknya saat dia sakit, dan Saputro (teman dekatnya yang juga teman kami satu kelas yang sudah meninggal), dia selalu mencoba menyatukan aku dan dia, tapi tunggu, menyatukan? bahasanya terlalu resmi, tapi biarlah, haha. Lalu saat aku ujian praktek sholat di kelas 6, kami dikunci di kamar mandi dari luar, siapa lagi kalau bukan perbuatan Saputro. Aku coba-coba ingat, apa lagi ya kejadian aneh di waktu sd denganmu? o iya, saat kita main petak umpet, lalu aku iseng bilang "Ini bungabuat kamu Andri (sambil gaya-gaya bawa bunga)", dan ternyata dia beneran datang di hadapanku. Untung saja dia tak melihatku saat aku seperti itu, :D. Lalu saat aku diboncengkannya dengan sepeda pinknya, itu romantis sekali :D.Dulu jaman aku kecil belum ada handphone, jadi komunikasinya dengan surat-menyurat, itu adalah pengalaman yang lucu sekali, 4 tahu lho, dan bubar begitu saja saat kami mulai masuk SMP, tanpa ucapan kata-kata apapun, bahkan kata-kata sayang apapun. Namanya juga cinta monyet :D.

Ah aku rindu masa-masa itu. Saat aku belum tahu apa itu cinta. Saat aku belum tahu apa yang sebenarnya terjadi antara aku dan dia, aku seperti mengikuti arah, padahal aku tak tahu dimana arah itu akan bermuara. Apa kau juga masih ingat? :D, jangan lupakan masa-masa itu, aku selalu tertawa saat mengingatnya, terlebih tadi saat sekian lama aku tak bertemu denganmu lalu tiba-tiba kita bertemu, haha. Tiba-tiba otak seperti masuk pada ruang waktu 10 tahunan lalu. Sekarang kamu unyu, tapi tetep lebih unyuan aku :D.



Beberapa Tahun Lalu
23.30
9 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar