Nama : Liza Tri Handayani
NIM : A310120232
Kelas : 5B
Adinegoro
adalah sastrawan Indonesia dan wartawan kawakan. Ia berpendidikan STOVIA
(1918-1925)
dan pernah memperdalam pengetahuan mengenai jurnalistik, geografi, kartografi,
dan geopolitik di Jerman
dan Belanda
(1926-1930). Nama aslinya
adalah Djamaluddin. Tapi, karena tulisannya yang bersifat ilmiah beliau terus
menerus menggunakan nama Adinegoro, sehingga nama itu lebih terkenal. Nama
Adinegoro adalah nama yang disarankan oleh seorang wartawan yang mempunyai nama
samaran Nitinegoro.
Nama yang sebenarnya adalah Landjumin Datuk Tumenggung, seorang wartawan Bintang
Timoer, anggota volksraad dan juga menjadi patih di Betawi.
Adinegoro dilahirkan
pada tanggal 14 Agustus 1904 di Talawi, Sumatra Barat. Karena dia gemar menulis
maka dia dijadikan pembantu tetap di majalah Tjahaja Hindia. Selama
perjalanannya di berbagai negara bagian
Eropa, beliau rajin mengirimkan artikel-artikelnya ke majalah Pandji
Poestaka, Pewarta Deli (Medan), dan Bintang Timoer (Jakarta).
Sepulangnya dari Eropa, beliau diangkat menjadi pemred Pandji Poestaka. Selain itu, setelah berhenti pada Pandji
Poestaka, beliau memimpin harian Pewarta Deli.
Pada masa
penjajahan Jepang, Pewarta Deli terpaksa diberhentikan. Lalu muncullah Sumatera
Shimbun yang dipimpin oleh Adinegoro. Dari Sumatera, beliau
pindah ke Jawa dan mendirikan majalah Mimbar
Indonesia. Majalah tersebut adalah majalah perjuangan yang isinya padat dan
bermutu. Setelah proklamasi, Adinegoro diangkat menjadi Ketua
Komite Nasional Sumatera. Kemudian beliau mendirikan harian Kedaulatan
Rakjat di Bukittinggi. Pada tahun 1951, beliau memimpin Yayasan Persbiro
Indonesia dan mendirikan Perguruan Tinggi Publisistik serta Fakultas Publisistik dan Jurnalistik
di UNPAD Bandung.