Jumat, 12 September 2014

TOKOH PERS INDONESIA DJAMALUDDIN ADINEGORO



Nama   : Liza Tri Handayani
NIM    : A310120232
Kelas   : 5B



Adinegoro adalah sastrawan Indonesia dan wartawan kawakan. Ia berpendidikan STOVIA (1918-1925) dan pernah memperdalam pengetahuan mengenai jurnalistik, geografi, kartografi, dan geopolitik di Jerman dan Belanda (1926-1930). Nama aslinya adalah Djamaluddin. Tapi, karena tulisannya yang bersifat ilmiah beliau terus menerus menggunakan nama Adinegoro, sehingga nama itu lebih terkenal. Nama Adinegoro adalah nama yang disarankan oleh seorang wartawan yang mempunyai nama samaran Nitinegoro. Nama yang sebenarnya adalah Landjumin Datuk Tumenggung, seorang wartawan Bintang Timoer, anggota volksraad dan juga menjadi patih di Betawi.
          Adinegoro dilahirkan pada tanggal 14 Agustus 1904 di Talawi, Sumatra Barat. Karena dia gemar menulis maka dia dijadikan pembantu tetap di majalah Tjahaja Hindia. Selama perjalanannya di berbagai negara bagian Eropa, beliau rajin mengirimkan artikel-artikelnya ke majalah Pandji Poestaka, Pewarta Deli (Medan), dan Bintang Timoer (Jakarta). Sepulangnya dari Eropa, beliau diangkat menjadi pemred Pandji Poestaka. Selain itu, setelah berhenti pada Pandji Poestaka, beliau memimpin harian Pewarta Deli.
Pada masa penjajahan Jepang, Pewarta Deli terpaksa diberhentikan. Lalu muncullah Sumatera Shimbun yang dipimpin oleh Adinegoro. Dari Sumatera, beliau pindah ke Jawa dan mendirikan majalah Mimbar Indonesia. Majalah tersebut adalah majalah perjuangan yang isinya padat dan bermutu. Setelah proklamasi, Adinegoro diangkat menjadi Ketua Komite Nasional Sumatera. Kemudian beliau mendirikan harian Kedaulatan Rakjat di Bukittinggi. Pada tahun 1951, beliau memimpin Yayasan Persbiro Indonesia dan mendirikan Perguruan Tinggi Publisistik serta Fakultas Publisistik dan Jurnalistik di UNPAD Bandung.