Kamis, 04 Februari 2016

Aku Berusaha, Tidak Diam

          Sebenarnya ini adalah kekhawatiran lama, bahkan sejak memasuki semester 3, kekhawatiran ini menjadi semakin jelas. Bahkan, kekhawatiran itu berubah menjadi rasa takut. Tetapi setidaknya aku berusaha, dan tidak diam.
Liza wisuda bulan September 2016 :)    

          Saat memasuki semester 7 aku pesimis, bahkan impian 3,5 tahun itu tiba-tiba hilang seketika saat ada kebijakan kurikulum baru, dan satu FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta), hanya prodi kami yang benar-benar kewalahan. Jika prodi lain menerapkan KKN (Kuliah Kerja Nyata) (yang dulunya tidak ada di kampus kami dan sekarang ada dan dimulai tahun ini, tahun angkatanku 2012 dan hanya di prodiku) tahun depan untuk angkatan di bawah kami, tetapi tidak dengan prodi kami tercinta. PBI (Pendidikan Bahasa Indonesia) memulai kebijakan itu pada angkatanku, itu salah satu yang menghambat mimpi 3,5 tahunku, bahkan memusnahkannya. Selain itu, magang 2 minggu yang menghantuiku dengan teman-teman di kloter paling akhir di bulan April nanti. Belum lagi SKS skripsi yang baru boleh diambil di semester 8, padahal prodi lain sudah boleh diambil di semester 7, bahkan banyak di antara mereka yang sudah hampir final, tetapi kami baru memulai. Mimpi 3,5 tahun itu hanyalah mimpi, tidak dapat diwujudkan. Tetapi aku tidak diam, aku berusaha.
          Rasanya seperti melihat mimpi saat teman-teman dari prodi lain sudah pendadaran, sudah selesai dan tinggal pemberkasan untuk bisa wisuda di bulan Maret. Tapi kami? Bahkan aku dengan dua pembimbing dengan karakter berbeda (tetap bersyukur), masih sibuk merevisi proposal, dan baru masuk bab 1, kecewa itu ada, tetapi untuk apa? Bahkan iri itu pasti, tetapi kenapa? Jika ada yang harus disalahkan, siapa yang harus disalahkan? Kebijakan tetaplah kebijakan. Belum lagi menerima satu pertanyaan yang sama dari banyak orang "kapan wisuda?", ah pertanyaan yang menyebalkan, dan hanya menjawab "insyaallah September" (sambil senyum). Aku benar-benar ingin mengejar September. Terkadang, jika mengerjakan skripsi itu lama, bukan berarti mahasiswanya yang malas, tetapi pembimbing yang sibuk juga bisa menghambat kelulusan. Bahkan, aku khawatir dengan pembimbing pertamaku, aku benar-benar sudah berusaha, dan sisanya aku kuatkan dengan doa.
          Bu Laili (Pembimbing 2-ku, sekaligus SekProdi PBI) mengatakan bahwa "dalam hal ini (skripsi) kita harus memikirkan kualitas, bukan kuantitas". Biar waktu yang menentukan kapan kelulusan, tetapi tetap pasang target, berusaha sebaik-baiknya, bersyukur, dan hasilkan karya yang berkualitas. Mulai hari ini, aku akan lebih bersemangat mengerjakan skripsi, harus bisa mengejar September, banyak-banyak berdoa, sholat wajib dan sholat sunahnya, harus lebih semangat semangat semangat. Tidak boleh putus asa, tidak boleh iri dengan teman-teman prodi lain yang sudah pendadaran, harus tetap kuat, semangati diri sendiri sampai kapanpun, dan semoga dilancarkan konsultasi dengan pembimbing.
          Itulah kegalauanku, benar-benar galau. Tetapi galau harus cepat berlalu. Semoga mimpi September menjadi nyata. Aku sudah berusaha, benar-benar berusaha, dan tidak ada usaha yang sia-sia.


04 Februari 2016
19.30
Skripsi dan Pembimbing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar