Liza Tri Handayani
A310120232/ 6B
Tugas Jurnalistik Feature
Jika
disuruh memilih, apa yang Anda pilih? Jalan penuh lubang atau tambalan yang tidak rata?
Jika
kita akan ke Solo, jalur utama ini menjadi rute pertama yang akan kita pilih,
bukan karena kondisi jalannya yang bagus, tetapi kita akan lebih cepat sampai
ke tujuan. Saat melintasi jalan Solo-Jogja, tepatnya di desa Karangduren
selatan Kopasus, kita pasti sedikit menggerutu. Kontur jalan di daerah ini
tidak rata, orang Jawa sering mengatakannya seperti ampyang, yaitu olahan kacang dengan gula aren. Bentuknya yang bergelombang membuat beberapa orang menganalogikan
kondisi jalan menyerupai makanan tradisional ini. Selain itu, jalan juga penuh lubang yang menganga. Kedalamannya mencapai
lima belas sentimeter. Padahal, beberapa minggu lalu jalan ini baru saja
ditambal oleh petugas DPU kabupaten Sukoharjo. Pertanyaannya, bagaimana
kualitas tambalannya?
Jalan
berlubang, tidak hanya membahayakan, tetapi merugikan setiap orang yang
melintasinya. Seringkali, jalan berlubang hanya disiasati dengan menambalnya.
Setelah ditambal, jalan memberikan kenyamanan sesaat. Selain tidak
membahayakan, juga tidak merusak sparepart motor maupun mobil. Namun, kuantitas
memang menjadi hal utama saat menambal jalan, sedangkan kualitas pun seakan
dinomorduakan. Jalan tambalan kemudian dihancurkan begitu saja oleh hujan. Akibatnya,
jangan ditanya lagi, justru lebih berbahaya daripada jalan berlubang. Kerikil-kerikil
bertebaran di jalanan. Tidak jarang pengguna jalan terpeleset saat melintas.
Jalan
penuh tambalan memang mengurangi resiko kecelakaan. Namun, manfaat yang diperoleh
ternyata hanya seumur jagung. Biaya yang dikeluarkan pun tidaklah sedikit. Tetapi
entah mengapa para pengemban amanat justru memilih menambal daripada memperbarui
secara keseluruhan. Jika menilik lebih lanjut, bukankah memperbarui jauh
memberikan efek jangka panjang yang lebih baik? Biaya yang dikeluarkan pun
hampir sama dengan biaya penambalan yang dilakukan secara berulang-ulang.
Ditunggu saja, semua ini hanya masalah waktu dan kebijakan yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar