Sabtu, 11 April 2015

SOLO JOGJA KM 16 KEMBALI MENELAN KORBAN


Liza Tri Handayani
A310120232/ 6B
Tugas Jurnalistik Berita 1



J


alan Solo-Jogja km 16 desa Bendosari, Sawit, Boyolali kembali  menelan korban. Motor dan truk terlibat dalam kecelakaan. Diketahui korban terjatuh kemudian disambar truk, Selasa (10/3/2015).
Pengendara motor Roningsih (42) tewas di tempat kejadian. Bermula dari pengendara motor yang dikendarai oleh Suparman (45), beserta istrinya Roningsih (42), dan anaknya Alfan (8). Sebenarnya Suparman telah mengambil lajur kiri, tetapi apa daya, istrinya mengantuk setelah perjalanan jauh dari Purwodadi menuju Klaten. Roningsih terjatuh ke sebelah kanan, kemudian di sampingnya truk gandeng dengan muatan bahan makanan pokok melindas korban dan menyeretnya sejauh 10 meter. Roningsih tewas seketika setelah ban truk bagian belakang menggilas tubuhnya yang mengakibatkan kaki kiri terpisah dari tubuhnya. Suami dan anak Roningsih seketika terduduk lemas melihat peristiwa itu. Bapak dua anak itu berkali-kali mengusap air matanya. Warga yang kebetulan ada di lokasi turut menutupi jasad korban dengan kain seadanya. Alfan terus menangis dan memanggil nama ibunya.
“Istri saya sudah bilang kalau dia kelelahan, saya juga sudah berhenti tadi di Kartasura untuk istirahat sebentar. Tetapi, malah begini”, ungkap Suparman kepada warga setempat sembari berkali-kali menenangkan anaknya yang terus menangis.
Sopir truk mengaku seperti melindas sesuatu, tetapi tidak tahu kalau yang ia lindas adalah orang. Pengendara motor yang melintas kemudian meneriaki sopir truk untuk berhenti setelah menyeret korban sejauh 10 meter.
“Saya merasa melindas sesuatu, kemudian ada pengendara motor yang memberitahukan bahwa truk saya melindas orang, langsung saya rem”, sopir truk berusaha menjelaskan kepada warga setempat.
Beberapa saat kemudian sektor Sawit mengamankan lokasi kejadian. Kecelakaan itu membuat kemacetan singkat di depan SMP Negeri 3 Sawit. Korban segera dibawa ke rumah sakit untuk kebutuhan pembersihan jenazah, sebelum akhirnya dibawa ke rumahnya di desa Juwiran, kecamatan Juwiring, Klaten.
Tidak hanya sekali  dua kali jalan di sepanjang desa Bendosari ini menelan korban, beberapa minggu sebelumnya seorang perempuan karyawan tifontek juga tewas di depan SMP Negeri 3 Sawit, korban tewas diduga terserempet truk muatan pasir. Tak ada saksi yang bisa memastikan penyebabnya, karena peristiwa itu terjadi pada malam hari dan kondisi jalanan saat itu sepi. Tukang tambal ban Supardi (51) mengungkapkan bahwa ia mendengar bunyi seperti motor terjatuh, tetapi ia tak berani memastikan apa yang didengarnya. Kemudian ia memanggil anak buahnya untuk memastikan suara yang didengarnya di seberang jalan. Benar saja, seorang perempuan tergeletak bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa lagi. Supardi kemudian segera melapor ke Sektor Sawit untuk penanganan lebih lanjut.
Satu bulan sebelumnya juga terjadi kecelakaan tunggal. Pengendara sepeda motor Kartinah (58) dan Sarnimah (54) terjatuh di sungai di depan SMP Negeri 3 Sawit. Kartinah beserta motornya terjatuh ke sungai, sementara Sarnimah terjatuh di jalan sesaat sebelum motor terjatuh ke sungai. Kartinah mengaku kehilangan keseimbangan mengingat jalanan di sekitar lokasi kejadian bergelombang. Pedagang bubur warna-warni di pasar Klewer Gatak itu mengalami patah tulang dan rekannya Sarnimah hanya luka ringan saja. Namun, Kartinah akhirnya meninggal dunia di RS. Ortopedi setelah patah tulangnya mengalami pembusukan karena tak kunjung dioperasi.
Tak hanya itu, beberapa tahun silam seorang nenek hampir saja terlindas bus langsung jaya di jalan Solo-Jogja di depan Gapura masuk desa Bendosari. Nenek yang diketahui bernama Pariyem (79) warga desa Tempel, Gatak, Sukoharjo ini ingin menyeberang jalan karena ingin membeli bubur di seberang jalan. Karena sudah tua dan kakinya sakit, Pariyem berjalan dengan pelan. Tiba-tiba saja nenek renta ini terserempet sepeda motor dan terjatuh tepat di tengah jalan Solo-Jogja arah Solo. Bus langsung jaya yang berada di belakang motor hampir saja menabrak nenek itu, tetapi  untungnya si nenek langsung merangkak dan berhasil selamat dari maut.
Kecelakaan demi kecelakaan tak hanya sampai disitu saja. Beberapa tahun lalu mobil polisi dari arah Jogja melayang dan terbalik sampai ke seberang jalan arah dari Solo. Mobil sedan yang dikendarai Polisi itu menindih pak Toni (38) beserta motor dan barang-barang kelontong untuk tokonya. Pak Toni yang saat itu kembali dari membeli barang dagangan tewas seketika di lokasi kejadian, tepatnya di depan SMP Negeri 3 Sawit. Beberapa saksi menuturkan bahwa jasad korban tak terbentuk lagi. Padahal, beberapa meter lagi Pak Toni sampai di rumahnya. Tetapi, maut memang tidak bisa ditebak ataupun ditunda.
Jalan di sepanjang km 16 ini memang memang menjadi lokasi rawan kecelakaan. Tepatnya di depan garasi bus Sri Mulyo sampai depan pom bensin Gatak. Kurangnya penerangan dan kondisi jalan yang bergelombang menjadi alasan mengapa lokasi ini sering terjadi kecelakaan. Tinggi jalan yang tidak seimbang juga merupakan alasan yang kuat jika kecelakaan di lokasi ini tak bisa dihindarkan. Jalan Solo Jogja dari arah Jogja lebih tinggi letaknya dibandingkan jalan dari arah Solo. Hal ini yang sering menyebabkan mobil yang memacu dengan kecepatan tinggi terguling ke arah timur. Selain itu kondisi jalan yang lurus membuat pengendara ugal-ugalan. Sehingga keselamatan tak lagi diperhatikan. Berhati-hati saja terkadang bisa celaka, apalagi yang tidak. Sebagai pengendara yang baik, sebaiknya lebih memperhatikan keselamatan, karena tak hanya diri sendiri yang rugi apabila tidak berhati-hati, bahkan orang lain akan terkena imbasnya. Bagaimanapun juga, hidup ini adalah anugrah yang harus kita syukuri.

Wawancara di Islamic Fair

Liza Tri Handayani
A310120232
6B

Wawancara dengan pedagang pakaian muslim (Ari, 25th)  di Islamic Fair Assalam

Saya     : Permisi mbak, saya Liza dari UMS, saya ada tugas wawancara di mata kuliah teknik jurnalistik, boleh tanya-tanya mbak?
Ari       : Iya boleh.
Saya     : Langsung ya mbak, siapa sih mbak penyelenggara acara ini?
Ari       : Kurang tahu ya mbak, kelihatannya Giant dari Jogja.
Saya     : Itu apa? PT atau apa begitu?
Ari       : EO mungkin ya, Event Organizer.
Saya     : Oh, siapa saja sih mbak yang ikut pameran ini?
Ari       : Setahu saya yang ikut disini itu ya, ada dari Bandung, Jogja, Solo juga ada, ya bisa dari berbagai kemungkinan. Saya juga belum keliling mbak soalnya.
Saya     : Lha mbaknya darimana?
Ari       : Saya dari Solo, terus saya bisa jaga stand ini ya karena dapat chanel dari teman, teman di Grup.
Saya     : Sampai kapan mbak acara ini?
Ari       : Oh ini sampai tanggal 15 kak.
Saya     : Kemudian, event ini menurut mbak apa cuma ada disini atau seperti tour itu mbak?
Ari       : Oh bisa juga tour karena EO ini juga ngadain di Jogja, kelihatannya seperti itu.
Saya     : Apa saja sih mbak yang dipamerkan disini?Ini kan ada baju-baju, terus yang di dalam itu termasuk juga?
Ari       : Iya termasuk juga.
Saya     : Menurut mbak bagaimana antusiasme pengunjung? Apa penghasilannya lebih jika dibandingkan di toko?
Ari       : Untuk penghasilan saya kurang tahu ya, saya cuma menjaga, ini yang punya stand ini dari Jogja, tetapi beberapa kali dia ikut pameran..
Saya     : Menurut mbak, mengapa yang punya stand ini ikut event ini?
Ari       : Satu hal penting lho, karena sudah ikut pameran berkali-kali, berarti dia  yang memiliki stand ini untung, makanya dia gak kapok untuk ikut pameran, yang kedua mungkin menjajali pasar, ya pasar itu maunya apa sih, dia pengen tahu, gitu.
Saya     : Persiapan apa yang dilakukan mbak selama proses pameran ini?
Ari       : Mungkin display ya, ngatur displaynya, hanger-hanger untuk gantung baju, tembok-temboknya dari panitia semua, lampu-lampu juga, soalnya kita juga bawa lampu sendiri, soalnya itu kurang terang. Lalu yang kita siapin stok, apa ya ini paling kalkulator, kertas-kertas, buku tulis, nota, plastik.
Saya     : Perkembangan dari hari ke hari bagaimana mbak?
Ari       : Itu kan lihat hari ya mbak ya, kalau Ahad, sabtu Ahad biasanya ramai, saya kan tiga tahun lalu juga pernah jaga stand ini, ya biasanya hari-hari itu, senin ke belakang itu agak-agak sepi.
Saya     : Dari kapan sih mbak event ini, tadi kan selesainya tanggal 15, kalau mulainya?
Ari       : mulainya dari tanggal 6 kak, hari Jumat kalau gak salah.
Saya     : Oh begitu, udah itu mbak, terima kasih ya mbak.
Ari       : Iya sama-sama mbak.