Senin, 19 Juni 2017

Jarang Post

Sekarang jarang post di blog, seringnya di tumblr, lebih praktis. Tetapi blog tetap terbaik kok. Mampir di tumblr ya di sini


Juni 2017
Di ruangan ini waktu lagi piket

Kamis, 19 Mei 2016

Sidang Pending, Berarti Masih Disuruh Belajar Lagi

          Udah dapett jadwal ujian, udah dapet penguji, tapi terpaksa harus pending, rasanya itu sedih-sedih gimana gitu, seperti sudah bisa memanjat pohon mangga, saat mau memetik mangga tiba-tiba semutnya banyak, dan harus turun dulu biar ga dikerumunin semut. Sedih? Iya, kecewa? Iya, tapi ternyata yang lebih mengecewakan dari itu semua karena ketidakpastian.
          Jadi gini, setelah totalan skripsi, aku dan dua temen lainnya segera urus dokumen-dokumen persiapan ujian, sebelum ke biro skripsi, kami bertiga ke prodi dulu untuk meminta penguji dan cek dokumen yang dibutuhin waktu ujian nanti. Setelah dapat penguji 1 dosen pembimbing sendiri, yaitu Ibu Laili, penguji 2 Prof. Markhamah, dan penguji 3 Ibu Atiqah. Setelah tahu nama beliau-beliau ini sedikit syok tetapi merasa tertantang juga. Memang sedikit sulit tapi insyaallah mampu, aamiin. Setelah itu aku dapat tanggal 24 Mei 2016 buat ujian, hari Selasa minggu depan, dengan senang hati udah dapet penguji. Namun, senangnya ternyata harus dipending, setelah konfirmasi ternyata Prof. Mar dan Bu Atiqah akan ke Thailand, jadi free-nya Juni, dan disuruh konfirmasi lagi nanti bulan Juni.
          Sedih, karena belum dapat tanggal pasti, masih harus konfirmasi lagi di bulan Juni, belum lagi dosen sulit ditemui, kemungkinan ujian tanggal 6 ke belakang, semoga Allah, gamau nunggu lama-lama. Jadi kepending sidangnya, sedih-sedih kecewa gimana gitu. Tapi kata ibuk ga boleh sedih, harus sabar dan tetap semangat. Semoga bisaa, mungkin ini cara Allah bilang, "kamu harus bener-bener siap Za, ayo belajar lagi biar hasilnya maksimal", doain ya semoga memang Juni minggu kedua. Itu ajasih yang mau dicurhatin 😣.


Kamis, 19 Mei 2016
22.03
Sidangku ditunda

Kamis, 12 Mei 2016

Chat Kamu di-D Lama? Kemungkinan-Kemungkinan Ini Bisa Terjadi

          Maraknya status privat message (pm) blackberry messenger (bbm) temen-temenku (bahkan aku juga pernah buat) yang ngeluh chatnya di-D (delivery) tanpa di-R (read), tapi orang itu bisa gonta-ganti display picture (dp), upload instagram, like instagram, bahkan gonta-ganti pm jadi inspirasi tulisan ini. Kalau dipikir-pikir emang jengkelin sih, mending kan di-R doang daripada di-D lama. Oke, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi kenapa orang-orang bisa ngelakuin itu, dan aku pun pernah nanya sama orang yang gituin aku. Jawabannya agak aneh dan kurang berbobot, alasan aneh. Beberapa alasan bisa saja terjadi, tapi apapun alasannya, kalau kata Cinta "yang kamu lakuin ke saya itu...... JAHAT", yelah masih kena sindrom film #AADC2, maafkan, oke alasan-alasan itu bisa jadi kayak yang ini :
1. Dia Males Baca Chat Kamu
    Oke ini alasan yang begitu menohok, tapi kamu harus tahu diri, mungkin omongan kamu nyakitin, atau pendapat kamu kurang oke, atau bahkan waktu dimintai pendapat kamu sok menggurui, jadinya si orang itu (bisa gebetan, mantan gebetan, pacar, mantan pacar, tetangga, temen,orang tua, kaka, adik, dan semuanya pokoknya) ilfil sama kamu (aku banget). Terkadang orang-orang hanya butuh didengerin, tapi ternyata malah jadi panjang lebar, yah besok sekali-sekali gapapalah dicoba, kita gituin balik ya orangnya, biar tahu gimana rasanya, sakit tauk, sakit woyyyyy (ini alay, jangan ditiru).
2. Dia Lagi Buru-Buru dan Lupa Kalau Lagi Chat-an Sama Kamu
    Poin kedua mengajarkan kita untuk lebih berpositif thinking, karena dari pikiran-pikiran positif, semuanya akan terasa indah, hati tenang, hidup tentram, dan yang pasti selalu bahagia (gajuga sih sebenernya). Oke fokus, jadi poin kedua ini mungkin saja si dia lagi buru-buru pas chat sama kamu. Misal pas lagi di rumah, dia lagi chat sama kamu, abis itu dia buru-buru ngampus trus lagi naik motor di jalan, abis itu dia masuk kelas karena udah telat banget dan dia lupa deh kalau dia chat-an sama kamu dari tadi subuh (eh), apalagi kalau handphonenya di silent, yah kelar deh, kelar chatnya. Nah chat kamu berakhir di situ, hayooo ya kan? (jangan senyum-senyum) Bisa aja terjadi, cuma kita gatau dan akhirnya nebak-nebak, jadi positif thinking dulu aja (yekalik positif thinking terus :( ).
3. Chat Kamu ke-End Chat 
    Oke alasan ketiga leh uga, gada yang ga mungkin di dunia ini. Jadi, bisa aja waktu kamu lagi asik chat sama seseorang, nah si seseorang itu juga lagi asik nge-end chat chat-chatannya sama gebetan-gebetannya yang lain atau pacar-pacarnya yang lain, atau selingan-selingannya yang lain (kok jadi kompor gini ya), jadi pas nge-end chat itu ternyata chat kamu juga ke-end chat, jadi ga sengaja gitu, nah padahal chat kamu belum dibaca padahal udah ke-end chat, yah mau bales gimana coba, jadi ya chat dia di hpmu bertahan dengan status D-lama atau biasa juga disebut sebagai Dilema :D (btw tulisanku ini kok jadi agak jahat gitu ya :D). Jangan khawatir, kalau dia emang peduli nanti juga bakal di-PING!!!, kalau ga ya wassalam, dia ga respek sama kamu (lagi), sabar mblo, sabar ya, semua pasti berlalu :D. 
4. Chat Kamu Tenggelam
    Kemungkinan berikutnya adalah chat kamu tenggelam alias ambles karena gapakai pengaman alias pelampung, jadi pas kamu chat sama dia, dia juga lagi chat sama banyak orang yang ga kalah penting, bahkan lebih penting daripada kamu (selalu berpeganglah pada prinsip "aku mah apa atuh", karena bisa sedikit menguatkan kita, hahaha). Jadi saking banyaknya yang chat dia jadi bingung mau bales yang mana dulu, dan waktu itu kamu berada di posisi chat awal otomatis langsung kegeser di bawah. Bisa aja kan? Jadi positif thinking lagi ya kita? Semoga chat kita yang super penting itu segera di-R, gapapa kok ga dibales, yang penting dibaca aja, biar ga nyesek, digituin berulangkali lama-lama capek juga, jadi males kan ya (kok aku malah jadi curhat ya, lupakan apa yang tidak perlu disedihin, ya kan? *aku kok jadi baper :( *).
5. Ada yang Lebih Asik daripada Kamu
    Poin kelima ini sangat-sangat mungkin terjadi, kamu udah ga menarik ditambah ada yang lebih asik, yah jelas kegeser kamu. Kayak kamu sama dia lagi chat-an tapi garing-garing kriuk gitu topiknya, nah kebetulan atau mungkin memang takdir ada yang lebih asik itu tadi nge-chat si dia, nah kamu langsung di depak wus wus jauh karena kamu terlalu kemripik itu tadi. Hmmmm, orang-orang seperti ini layak diberi pelajaran biar pinter. Tapi, se ga-asiknya kamu harusnya nge-R aja lebih terhomat daripada cuma D lama.
6. Kalau Bales Takut Ga Nyambung sama Chat Sebelumnya (Pendapat Orang)
    Alasan yang ini pendapat orang yang gaperlu disebutin namanya dan gaperlu diberi inisial namanya, oke jadi menurut pendapat orang ini (pelaku), dia ga R chat karena takut kalau kata-kata balesannya dia ga nyambung, gitu. Kalau dipikir-pikir maksudnya gimana ya? Kamu bingung? Oke aku yang digituin dan diberi jawaban itu lebih bingung, tapi kehidupan di masyarakat mengajarkan kita buat menghargai pendapat orang lain, ya kan? Kembali lagi, harusnya di R aja biar si korban ga nunggu balesan (eh tapi aku ga nunggu ding), cuma lagi dalam pembicaraan serius tapi di-D lama, berhari-hari tapi bisa ganti dp dan pm, oke gapapa, tapi manusia bisa kapok kan? Semoga aja kita ga kapok dan masih bisa bales chat-chatannya ya?
7. Lagi Sibuk (Pendapat Orang)
    Pendapat yang terakhir ini rada nyleneh, aneh, dan menyebalkan. Pelaku ini mengaku kalau lagi sibuk, lhah lagi sibuk tapi sempet ganti dp? Mungkin sibuknya sibuk ganti dp itu tadi, bingung milih ini atau itu, gitu kali ya. Oke gapapa, kembali lagi, pendapat orang lain harus tetap ditampung meskipun terkadang nyleneh dan tidak masuk akal, karena hidup di masyarakat mengajarkan kita untuk saling menghormati. Ya kan? hahahahahaha.
          Jadi, 7 alasan itu bisa jadi kemungkinan-kemungkinan alasan mengapa seseorang tega menge-D chat kita, jangan baper dan jangan dimasukin hati. Pokoknya tetep positif thinking, selama masih dalam batas wajar gapapa, tapi kalau udah nanya yang urgent, dia D lama banget tapi bisa ganti pm atau dp, yauda berarti orang itu gapunya naluri membantu sesama dan menghormati orang lain. Simpel, gausah dipikir banget-banget nanti sakit. Semangat, semoga orang-orang seperti itu lekas diberi pencerahan untuk lebih baik lagi, aamiin. Aku yang malah agak baper sama tulisanku sendiri, kampretlah. Selamat membaca, semoga bermanfaat, kalaupun ga bermanfaat, setidaknya bisa buat kalian tertawa, baper, bahkan sedih, maaf ya :D.

Kamis, 12 Mei 2016
23.59 WIB
Jangan Balas Dendam Ya, Gabaik :) 

Senin, 09 Mei 2016

Skripsi Hanya Soal Menunggu, Revisi, Jurnal Internasional, dan Perpustakaan

          Haiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, lama ga nulis, lagi riweh banget soalnya. Sekarang pas nulis ini aja lagi riweh-riwehnya, pikiran dibagi ke empat cabang, padahal biasanya cuma bisa fokus satu aja. Yauda gapapa, anggap aja bonus, biar hasilnya makin greget, aamiin. Tapi aku sempetin buat nulis, karena pengen banget nulis cuma waktu lagi ga bersahabat, banyak banget yang pengen ditumpahin dan dibuang di tulisan blog, tapi apa daya, ada yang harus diprioritaskan :D.
Aku mau sedikit cerita tentang skripsi, meskipun belum selesai (doakan liza mau ujian sidang), tapi perjuangan selama ini tuh emang gada yang sia-sia. Meskipun bener, gatau cuma aku atau yang lain juga. Pas jaman kuliah sregepnya minta ampun, but pas skripsi jadi mahasiswi yang super males dan suka nunda-nunda waktu. But, itu cuma beberapa bulan kemarin kok, sekarang alhamdulillah super bahagia sekali, tinggal benahin dikit skripsi sama naskah publikasi soal teknis penulisan sama ngurus administrasi buat ujian sidang, doakan ya, paling lama akhir bulan ini, semoga ga sampai akhir bulan ini. Btw ngomongin skripsi, bener sih skripsi itu cuma soal menunggu (dosen pembimbing), revisi (proposal, bab, naspub yang tiada henti dan menguras kesabaran tetapi mengajarkan arti keikhlasan dan legowo), jurnal internasional (yang nyarinya susah pakai bayar juga, padahal sini baru mahasiswa, kan jahat, tapi akhirnya perpus kampus nyediain yang berbayar-berbayar itu jadi gratis karena kita bayar spp, gitu mungkin analoginya yak, haha), dan perpustakaan (yang harusnya versi aku perpustakaan itu harus yang super nyaman, super hening, wifi lancar, dan koleksi bukunya lengkap, benar-benar surga dunia).
          Ngomongin soal menunggu, alhamdulillah udah gapernah menunggu, soalnya bimbingan terstruktur banget, apalagi Bu Laili duh, alhamdulillah banget dosen pembimbing terbaik sepanjang masa, sayang Bu Laili pokoknya. Dulu pernah bersakit-sakit dahulu karena punya dua pembimbing, bingung gimana mau nyatuin bimbingan, soalnya beda-beda revisiannya, jadi bingung, tapi setelah prodi mengambil kebijakan buat dosbing satu aja, jadinya ya alhamdulillah sekali dan aku pilih Bu Laili, selain suka ngajak cari pengalaman, Bu Laili juga dulunya nyaranin buat pilih Bu Laili yang jadi pembimbingku, dan aku sempat bingung, ya meskipun akhirnya Bu Laili terbaik, dan bimbingan ke sembilan ini alhamdulillah udah disuruh ngurus buat ujian, seneng, bahagia, semoga lancar sama temen-temen yang lain juga. udah itu aja tentang menunggu, intinya agak ga nyambung, dan dosbing Bu Laili jarang nunggu kitanya, soalnya udah janjian, paling kalau pas bimbingan tapi Bu Laili baru ada tamu, nah aku sama temen-temen mau gamau harus nunggu. Paling cuma 30 menit- 1 jam, ga lama kok alhamdulillah, kayak tadi disuruh nunggu Bu Laili mau pulang dulu ambil uang, yelah si Ibu ada-ada aja :D.
             Yang kedua soal revisi, oke revisi itu artinya (re) "mengulang" (visi) "pandangan" jadi artinya mengulang pandangan, hahahaha. Jadi, revisi itu memperbaiki apa yang kita kerjakan, kurang ini revisi, kurang teori revisi, kurang jurnal revisi, kurang tanda titik revisi, salah ketik revisi, revisi dan revisi. Agak jenuh sih, tapi ya begini proses skripsi, miripan kayak proses hidup. Kalau revisi ga buruan dikerjain, lama-lama bakal numpuk banyak revisinya, udah kayak masalah hidup yang ga buru-buru diselesein nanti bakal numpuk banyak masalahnya. Jadi, yok buruan dikerjakan kalau ada revisi (meskipun dulu aku males, tapi kalau bukan diri kita siapa lagi, gitu, semangat). Matiin dulu aja handphonenya, buka laptopnya, buka bukunya, buka revisiannya, baca, ketik, jadi deh, besok dikonsulin lagi, tapi revisiannya yang teliti ya, biar ga ngulang revisian lagi, gada usaha yang sia-sia kok :).
        Jurnal Internasional yassalam. Pas disuruh nyari jurnal inter minimal 5 buat skripsi, aku langsung tepar, dari banyaknya halaman web jurnal Internasional gratis yang aku cari, bahkan gada satu pun penelitian yang relevan sama penelitianku, ngilu-ngilu sedih gemes gitu deh awalnya, udah di ambang putus asa soalnya ga nemu-nemu, lalu nangis malem-malem, kok susah Ya Allah, tolong Ya Allah, sampai pada akhirnya ngadu sama pembimbing, sampai pada akhirnya dikasih tau kalau yang bayar-bayar itu difasilitasi kampus lewat perpus, alhamdulillah seketika ada lampu neon kuning 10 watt, hari berikutnya langsung cuss perpus lantai satu nyari komputer kosong dan dapet, akhirnya, alhamdulillah, yeay dapat kursinya belum dapat jurnalnya, setelah dua jam searching sampai komet ga nemu-nemu juga jurnalnya, habis itu langsung pulang galau badai. Terus hari berikutnya merpus lagi dan akhirnya dubidam taram taram dubidam belum nemu juga, udah nyoba segala macam kata kunci, dannnnnnn taraaaaaa, nemu satu setelah pakai kata kunci textbooks, ya meskipun baru satu tapi senengnya sampai petugasnya ikut noleh, nemu satu pun itu di kunci pencarian nomer puluhan, intinya harus sabar, oke buka satu persatu dan adapet lagi, sampai seterusnya di kunci pencarian sampai nomer ratusan, dan alhamdulillah nemu mayan, 6 cukup gausah banyak-banyak takutnya malah pusing. Yeay intinya nyari jurnal itu gaboleh putus asa, harus sabar dan tetap semangat mantengin layar komputer perpus :), bisa klik ini, atau ini, atau yang ini, apa ini , ini juga boleh untuk cari jurnal Internasional gratis, tapi ga lengkap banget sih, atau ini yang buat jurnal lokal tapi isinya keren-keren, semangat cari jurnal ya, semangatttttttt. 
            Yang terakhir itu perpustakaan, andai aja aku punya waktu banyak di kampus sampai sorean, mau banget deh ngabisin waktu di perpus. Perpus kampus lumayan nyaman sih, apalagi ruang cadangan yang pakai kursi sendiri, bener-bener kayak perpus milik sendiri, nyaman, bisa lihat apapun karena ada jendela yang super gede, enak pokoknya, tapi sayangnya ada satu buku buat teoriku tapi gada di perpus, syedih, harus beli deh, semoga bookstore besok ada, kalau ga ya ke Jogja, demi demi demi, semangattttttttt, kalap mah kalau di Jogja pas punya uang bukunya nanti bisa beli banyak dan duit habis, yelah. kok jadi ga nyambung dari topik ya, oke intinya perpusku nyaman banget cuma karena satu buku gada, nyaman itu jadi terhambat. Syudah aku mau ngetik administrasi buat ujian, sampai jumpa di postingan berikutnya yaaaaaaaaa, semangat ;).


Senin, 9 Mei 2016
22.22
Skripsi I LOVE YOU 
  

Minggu, 07 Februari 2016

Orang-orang Kampret

Unyu kan?
Pasangan baru (reuse) :D -Achex Suny-
Orang-orang terkampret :D
          Tulisan ini nanti bakal jadi cerita yang agak panjang sepertinya, siap-siap capek ngetik. Oke, kali ini mau cerita soal Achex, Intun, Kebo, dan sekarang anggota kami bertambah Suny (balikan soalnya sama Achex) :D. Oke, aku Achex, Intun temenan sejak kelas X SMK, kami sekolah di SMK 6 Surakarta, itu lho bangunan di pojokan Manahan yang paling keren dari bangunan di samping-sampingnya. Dulu sih kami berempat, tapi gausah dicritain kenapa jadi bertiga. Oke Intun sama Kebo pacaran sejak kami kelas X kalau ga salah, 11 September 2009 tanggal jadiannya (seingetku, maap kalau salah), mereka pasangan terlanggeng, udah mirip kayak Chelsea sama Glen, keren pokoknya. Berulang kali aku gonta-ganti cowo sama Achex juga, Intun tetep sama Kebo forever . Banyak cerita yang kami alami selama hampir 8 tahun temenan. Kami emang jarang ketemu, soalnya udah pada sibuk sendiri-sendiri, sibuk kuliah dan sibuk kerja. Kadang aku sampai geleng-geleng liat Intun sama Kebo yang kalau siang kerja, malemnya kuliah, pasti capek ya, keren bangetlah pokoknya mereka, salut, keren abis, top. Tetapi, walaupun jarang ketemu, kita kalau ketemu langsung heboh, ngakak-ngakak gajelas ngomongin masalalu yang absurd, seabsurd kisah cinta Achex sama si Sgt, apalagi aku yang selalu dibully habis-habisan karena dulunya suka gonta-ganti pacar, tapi sekarang jomblo (soalnya agak mikir kedepannya, jadi ya agak ati-ati juga kalau mau memulai hubungan, soalnya udah khatam sama manis pahit kehidupan percintaan).

         

Para suami takut istri :D
Kemarin waktu ke Kulonprogo, kita cuma berempat, soalnya Achex belum balikan sama Suny, coba kalau udah (aku sama siapa? :'( ). Tapi ikut seneng kok liat mereka berempat akur gitu, bahagia, bener deh. Senengnya jalan sama mereka itu, meskipun cuma aku yang belum ada pasangan, tapi mereka gapernah ga ngejaga aku juga, hahahaha. Jadi sudah semacam bodyguard buat cewe-cewe bertiga yang unyu ini. Kemarin kita liat lampion, lebih tepatnya liat orang berdesak-desakan di Pasar Gede. Sebenernya bukan poin liat lampionnya, tapi bagiku lebih ke pertemuannya, meet upnya, seru-seruan ngomongin masalalu yang sangat kampret momen, dan ngomongin cowo-cowo gajelas yang pernah sama aku juga sama Achex. Ga nyangka emang, sekarang udah 21 tahun, bahkan Juli besok akunya udah 22 tahun, tua ya, ah biar aja, tapi muka tetap anak SMP, hahahaha.
Sayang Kalian :*
          Oiya, kemarin waktu nonton lampion itu ceritanya Kebo sama Intun datangnya belakangan, trus mereka parkir yang di deket BI, lhah aku, Achex, Suny padahal parkir di utara Pasaar Gede sini, jauh banget. Demi menolak macety, akhirnya kami pulang jam tengah 12, rencananya itu jadi mau ambil motorku sama Suny dulu, trus Suny sama Kebo naik motorku ambil motornya Kebo. Nah, aku, Achex, Intun disuruh bertiga naik motor Suny, aku yang di depan, menyenangkan sih, wahaha, walaupun senam jantung karena takut ada pakpol yang ngejar, ternyata ga ada, dan pakpolnya ga merhatiin gitu, mungkin merhatiin tapi didiemin gitu. Seneng pokonya kemarin. Trus pas pulang akunya dianter Kebo sama Intun sampai rumah, baik kan mereka, iya baik banget. dan merekalah sahabat-sahabatku. Benar-benar sahabat. Kami jarang komunikasi, jarang ketemu, tapi tiap ketemu pasti selalu aja ada cerita yang buat ketawa, dan kita gapernah canggung buat ngomongin itu dimanapun, entah di depan umum, bahkan di belakang umum sekalipun. Kerenlah pokoknya sahabatan ala kita, semoga tetep gini terus yak. Sayang kalian :*. Bonus foto-foto :D.


7 Februari 2016 yang ditulis di tanggal 8-nya
12.30 pm
Za

Kamis, 04 Februari 2016

Aku Berusaha, Tidak Diam

          Sebenarnya ini adalah kekhawatiran lama, bahkan sejak memasuki semester 3, kekhawatiran ini menjadi semakin jelas. Bahkan, kekhawatiran itu berubah menjadi rasa takut. Tetapi setidaknya aku berusaha, dan tidak diam.
Liza wisuda bulan September 2016 :)    

          Saat memasuki semester 7 aku pesimis, bahkan impian 3,5 tahun itu tiba-tiba hilang seketika saat ada kebijakan kurikulum baru, dan satu FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta), hanya prodi kami yang benar-benar kewalahan. Jika prodi lain menerapkan KKN (Kuliah Kerja Nyata) (yang dulunya tidak ada di kampus kami dan sekarang ada dan dimulai tahun ini, tahun angkatanku 2012 dan hanya di prodiku) tahun depan untuk angkatan di bawah kami, tetapi tidak dengan prodi kami tercinta. PBI (Pendidikan Bahasa Indonesia) memulai kebijakan itu pada angkatanku, itu salah satu yang menghambat mimpi 3,5 tahunku, bahkan memusnahkannya. Selain itu, magang 2 minggu yang menghantuiku dengan teman-teman di kloter paling akhir di bulan April nanti. Belum lagi SKS skripsi yang baru boleh diambil di semester 8, padahal prodi lain sudah boleh diambil di semester 7, bahkan banyak di antara mereka yang sudah hampir final, tetapi kami baru memulai. Mimpi 3,5 tahun itu hanyalah mimpi, tidak dapat diwujudkan. Tetapi aku tidak diam, aku berusaha.
          Rasanya seperti melihat mimpi saat teman-teman dari prodi lain sudah pendadaran, sudah selesai dan tinggal pemberkasan untuk bisa wisuda di bulan Maret. Tapi kami? Bahkan aku dengan dua pembimbing dengan karakter berbeda (tetap bersyukur), masih sibuk merevisi proposal, dan baru masuk bab 1, kecewa itu ada, tetapi untuk apa? Bahkan iri itu pasti, tetapi kenapa? Jika ada yang harus disalahkan, siapa yang harus disalahkan? Kebijakan tetaplah kebijakan. Belum lagi menerima satu pertanyaan yang sama dari banyak orang "kapan wisuda?", ah pertanyaan yang menyebalkan, dan hanya menjawab "insyaallah September" (sambil senyum). Aku benar-benar ingin mengejar September. Terkadang, jika mengerjakan skripsi itu lama, bukan berarti mahasiswanya yang malas, tetapi pembimbing yang sibuk juga bisa menghambat kelulusan. Bahkan, aku khawatir dengan pembimbing pertamaku, aku benar-benar sudah berusaha, dan sisanya aku kuatkan dengan doa.
          Bu Laili (Pembimbing 2-ku, sekaligus SekProdi PBI) mengatakan bahwa "dalam hal ini (skripsi) kita harus memikirkan kualitas, bukan kuantitas". Biar waktu yang menentukan kapan kelulusan, tetapi tetap pasang target, berusaha sebaik-baiknya, bersyukur, dan hasilkan karya yang berkualitas. Mulai hari ini, aku akan lebih bersemangat mengerjakan skripsi, harus bisa mengejar September, banyak-banyak berdoa, sholat wajib dan sholat sunahnya, harus lebih semangat semangat semangat. Tidak boleh putus asa, tidak boleh iri dengan teman-teman prodi lain yang sudah pendadaran, harus tetap kuat, semangati diri sendiri sampai kapanpun, dan semoga dilancarkan konsultasi dengan pembimbing.
          Itulah kegalauanku, benar-benar galau. Tetapi galau harus cepat berlalu. Semoga mimpi September menjadi nyata. Aku sudah berusaha, benar-benar berusaha, dan tidak ada usaha yang sia-sia.


04 Februari 2016
19.30
Skripsi dan Pembimbing

Sabtu, 12 Desember 2015

Hai Senyuman

         
          Hai senyuman, sederhana, tetapi tidak setiap insan yang patah hati bisa. Hai senyuman, setiap melongok ke belakang seakan menelan pil pahit yang rasanya tak hilang di tenggorokan. Hai senyuman, harapan-harapan kecil yang membuat hidup terasa lebih hidup dan tak redup. Hai senyuman, penutup luka meski dusta didapatnya. Hai senyuman, datanglah setiap pagi dan jangan pernah bosan. Hai senyuman, tetaplah menatap masa depan dengan segala kepastian. Hai senyuman, tetaplah ikhlas dalam menjalani kehidupan. Hai senyuman, biarkan dunia tak bersahabat, tetapi Allah tak pernah meninggalkan. Hai senyuman, masih ada kekuatan di antara ribuan hati yang hilang. Hai senyuman, tetaplah menjadi alasan jika memang hidup ini layak disyukuri dan menyenangkan. Hai senyuman, pemeluk mimpi-mimpi masa yang akan datang. Hai senyuman, penopang kehidupan. Hai senyuman, tak perlu tahu jika sebenarnya adalah tangisan. Hai senyuman, bukan topeng, tetapi proses pendewasaan. Hai senyuman, tetap menjadi yang rendah hati. Hai senyuman, selalu percaya bahwa hari esok memang selalu menantang. Hai senyuman, tetaplah menjadi temanku di saat ketidakbahagiaan datang. Hai senyuman, hai :).

13 Desember 2015
Untuk hati yang berusaha baik-baik saja :)

Senin, 02 November 2015

Masalalu Adalah Pelajaran yang Tidak Harus Diremidi

          Membicarakan masalalu sama saja membicarakan diri kita sendiri di masa yang lampau. Entah mengapa, sebagian besar orang memiliki masalalu yang menyedihkan, mungkin itu memang takdir yang mutlak. Dapat dipastikan bahwa hal-hal yang menyedihkan itu yang kemudian membuat kita lebih kuat sekarang. Membicarakan masalalu adalah membicarakan orang yang datang dan pergi. Ya, hidup tak lepas dari orang lain yang datang dan pergi dalam hidup kita. Yang pergi biarlah berlalu dan yang hadir kelak, beri senyuman yang manis, semanis hidup ini.
          Setiap orang pasti memiliki masalalu, baik kesalahan, sikap, cinta, bahkan luka di masa lalu yang masih dibawa sampai sekarang. Kali ini aku ingin membicarakan masalalu tentang cinta. Aku memiliki 4 masalalu, ya mereka memberi kesan yang mendalam. Aku ingib memceritakan mereka satu persatu, untuk menyamarkan identitas mereka, jadi aku pakai inisial nama mereka. Yang pertama IBS, aku selalu percaya bahwa kita terkadang kemakan omongan kita sendiri. sebelumnya, dia aku jodohkan dengan temanku, tetapi justru aku yang kena, haha. Dia adalah pacar pertamaku. Orangnya tidak terlalu tampan, tetapi dia manis dan tinggi, ya karena itu bukan prioritas utama. Dia baik, lucu, dan yang pasti fans berat persija, dulu dia pernah menjanjikan mengajakku nonton bola bersamanya, tetapi sampai sekarang, dia tak menepati janjinya, apalagi sekarang dia udah punya pacar baru. Tetapi kami tetap berteman, kami mengakhiri hubungan karena dia berpendapat bahwa aku tak pernah bisa menyelesaikan masalah, selain itu dia masih menyayangi maslalunya. Waktu putus sama IBS aku galau setengah mati, namanya juga bocah SMA, lucu memang. saat berpacaran, kami selalu bertemu setiap hari senin, maklum karena jarak rumah kami dan sekolah kami sangat jauh, bahkan berlawanan arah. Kesan mendalam yanh bisa kudapat darinya adalah bahwa kita tak bisa memaksakan orang untuk menyayangi kita. Satu hal yang kusayangkan dari IBS, kami berteman baik, tak jatang dia telepon dan sms, tetapi selalu aku ingat, jika setiap dia punya pacar lagi, tak ada kabar darinya, bahkan aku yang sekadar ingin curhat tak bisa menghubungi nomornya.
          Masalalu berikutnya adalah ES, dia mungkin mantan yang paling nakal di antara mantan yang lain, aku juga tak habis pikit mengapa bisa dipertemukan dengan orang itu, sekarang dia berpacaran dengan kakak kelasku sewaktu sekolah. ES adalah pribadi yang arogan, kasar, dan aku yakin, mungkin selama kami berpacaran, dia tak benar-benar mencintaiku dengan benar. Bahkan, dia sering mengkhianatiku, ya dia memiliki pacar lain selain aku, dan pacarnya adalah mantan pacarnya dulu. Sampai sekarang, aku tak pernah lagi bertemu dengannya. Terakhir kulihat foto di suatu akun instagram, dia terlihat kurus, aku selalu merasa bingung, mengapa orang-orang yang kukenal di masalalu telah berbeda sekarang. Beberapa tahun lalu, ES mengajakku kembali bersamanya, tetapi tidak, ya bagiku masalalu itu cukup, dan aku yang memutuskan pergi dari hidupnya. Hingga sekarang aku tau dia bersama kakak kelasku. 
          Pria ketiga itu berinisial RAW, teman dari temanku sewaktu SMP. Orangnya kecil, manis, itu yang memvuatku jatuh cinta. Pertama kali kami bertemu di depan sekolahnya, ya kebetulan sekolah kami berdekatan. Bersamanya aku mengelilingi Jogja, dan mulai saat itu dan bahkan sampai sekarang aku selalu ingin tinggal di kota itu, jika dulu aku ingin tinggal di Jogja dengan RAW, sekarang yang aku ingin tinggal disana dengan jodohku kelak. Entah mengapa waktu itu dia yang memutuskan, alasannya, dia masih menyayangi mantannya, aku tidak tau mengapa, mantan begitu semenarik itu bagi seorang laki-laki. Sekarang dia kuliah di Jogja, kami samasekali tidak menghubungi satu sama lain sejak 4 tahun lalu. Dan aku tahu, sekarang dia memiliki pacar satu kampus dengannya. 
          Pria keempat adalah IN, dia tetangga sahabatku, ya dia berkharisma, tapi siapa sangka bahwa dia itu abu-abu, sampai sekarang aku tidak mengerti mengapa kita dulu putus, ya 2 tahun yang lalu. Aku pun tidak mengerti mengapa dia seperti memberi harapan lalu pergi begitu saja. Tetapi di lain hari setelah kami putus, aku tau melalui media sosialnya jika dia masih menyayangi mantannya. Banyak hal yang bisa kuambil dari berbagai macam cerita tentang mereka. Dari mereka aku tau, bahwa aku selalu menyayangi sesorang dengan berlebihan, dan itu tidak baik. Dengan 4 pria itu, aku tak pernah memutuskan mereka, selalu mefeka yang mengakhiri hubungan. Ya, aku samasekali tak berniat mengakhiri, karena cinta itu harus dipertahankan bukan? Tetapi samasaja jika yang mempertahankan hanya 1 orang.
          Dari mereka aku mengerti bahwa mantan-mantan mereka lebih menarik dibandingkan aku yang ada di hadapan mereka. Lucu memang. Masalalu memang menjadi hal yang menarik, tapi tidak bagiku, mereka hanyalah pelajaran yang tidak perlu diremidi, tidak perlu diulang, sesayang apapun kita. Hampir dua bulan yang lalu, aku juga mengerti, bahwa sekali lagi kutemukan cerita bahwa mantan itu menarik, dan aku juga memahami, setiap orang punya prinsip, dan salah satu prinsipku adalah, masalalu memang indah, tetapi tidak untuk dijadikan tempat kembali. Cukup, dan hanya itu, kesempatan kedua tak selalu bisa dan berjalan seperti kesempatan pertama. Banyak hal yang bisa kulakukan dengan yang baru kelak, tanpa membuka yang lama.


3 November 2015
14.55
Za

Kamis, 28 Mei 2015

MAHASISWA BUTA PPG, SEMINAR PENDIDIKAN OVERLOAD



Liza Tri Handayani
A310120232/ 6B
Tugas Jurnalistik Berita 2




Seminar nasional (semnas) reformasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)  yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), berhasil menyedot antusiasme peserta, Selasa (26/5/2015).
BEM FKIP UMS periode 2014/2015 menyelenggarakan semnas yang bertemakan Reformasi LPTK. Seminar ini menjadi penutup dari serangkaian acara pekan ilmiah pelajar (pimpel) yang diikuti sepuluh himpunan mahasiswa program studi (HMP). Selain itu, BEM menjadikan seminar yang dimoderatori oleh Tunjung Laksono, dosen PKN FKIP UMS untuk mengumumkan pemenang lomba debat yang diikuti oleh sepuluh HMP (27/4). Lomba itu dimenangi oleh HMP PGSD sebagai juara pertama, disusul HMP Bahasa Inggris sebagai juara kedua.
Pembicara seminar, Sugiaryo yang menjabat sebagai Ketua LPTK Solo membicarakan berbagai model dan pengembangan guru agar menghasilkan guru yang profesional, salah satunya pentingnya Pendidikan Profesi Guru (PPG). Menurur Sugiaryo, LPTK perlu direformasi karena beberapa alasan, salah satunya guru mendapat bekal yang cukup tentang persekolahan. Jika tidak memiliki bekal yang cukup, mereka tak berkompeten.
Meski tanpa persiapan yang matang, semnas ini berhasil menarik minat peserta. Tema yang diambil juga sesuai dengan kebutuhan calon pendidik masa kini. Seperti yang diungkapkan salah satu peserta, Desi, mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Dia beralasan mengikuti seminar ini untuk mengetahui informasi pengembangan profesi guru. “Saya merasa masih buta akan PPG, padahal saya butuh, jadi saya ikut,” tuturnya. “Tetapi, saya sedikit kecewa karena masalah PPG tidak dikupas secara tajam, namanya saja reformasi LPTK, tetapi setidaknya saya menjadi lebih tahu keadaan di lapangan walaupun saya belum praktik secara langsung,” imbuhnya.
Jumlah peserta yang overload membuat panitia kewalahan. Seperti dikemukakan Indri, salah satu panitia semnas, bahwa target peserta hanya 150 orang. Namun, antusiasme mahasiswa begitu tinggi, sehingga peserta yang mengikuti seminar mencapai 260 orang. Mahasiswa yang mengikuti seminar pun dari berbagai jurusan, mulai dari mahasiswa FKIP, FAI, hingga mahasiswa IAIN Surakarta. Biaya yang terjangkau juga menjadi alasan seminar ini menarik minat mahasiswa, untuk pembelian presale Rp 20.000,- dan on the spot (OTS)  dihargai Rp 35.000,-. Seminar yang diselenggarakan di auditorium Mohammad Djazman ini menyediakan seminar kit untuk peserta, yaitu berupa block note, sertifikat, snack, dan map.
“Sertifikat belum kami bagikan, karena sertifikat belum lengkap dan belum semuanya jadi. Karena tadi kelebihan peserta, terlebih peserta  OTS yang sangat banyak, sehingga kami memutuskan untuk memberikan sertifikat tidak pada hari ini, tetapi kami akan memberikan sertifikat itu secepatnya dengan menghubungi peserta,” tutur Indri yang merupakan anggota BEM bidang tiga, minat dan bakat.
“Persiapan dari BEM sendiri sebenarnya dadakan, padahal seminar ini adalah program kerja inti dari bidang dua yaitu bidang pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia. Namun, H-2 minggu baru ada eksekusi,” imbuhnya.

PILIH YANG MANA? JALAN PENUH LUBANG ATAU TAMBALAN YANG TIDAK RATA?

Liza Tri Handayani
A310120232/ 6B
Tugas Jurnalistik Feature


Jika disuruh memilih, apa yang Anda pilih? Jalan penuh lubang atau  tambalan yang tidak rata?
Jika kita akan ke Solo, jalur utama ini menjadi rute pertama yang akan kita pilih, bukan karena kondisi jalannya yang bagus, tetapi kita akan lebih cepat sampai ke tujuan. Saat melintasi jalan Solo-Jogja, tepatnya di desa Karangduren selatan Kopasus, kita pasti sedikit menggerutu. Kontur jalan di daerah ini tidak rata, orang Jawa sering mengatakannya seperti ampyang, yaitu olahan kacang dengan gula aren. Bentuknya yang bergelombang membuat beberapa orang menganalogikan kondisi jalan menyerupai makanan tradisional ini. Selain itu, jalan juga penuh lubang yang menganga. Kedalamannya mencapai lima belas sentimeter. Padahal, beberapa minggu lalu jalan ini baru saja ditambal oleh petugas DPU kabupaten Sukoharjo. Pertanyaannya, bagaimana kualitas tambalannya?
Jalan berlubang, tidak hanya membahayakan, tetapi merugikan setiap orang yang melintasinya. Seringkali, jalan berlubang hanya disiasati dengan menambalnya. Setelah ditambal, jalan memberikan kenyamanan sesaat. Selain tidak membahayakan, juga tidak merusak sparepart motor maupun mobil. Namun, kuantitas memang menjadi hal utama saat menambal jalan, sedangkan kualitas pun seakan dinomorduakan. Jalan tambalan kemudian dihancurkan begitu saja oleh hujan. Akibatnya, jangan ditanya lagi, justru lebih berbahaya daripada jalan berlubang. Kerikil-kerikil bertebaran di jalanan. Tidak jarang pengguna jalan terpeleset saat melintas.
Jalan penuh tambalan memang mengurangi resiko kecelakaan. Namun, manfaat yang diperoleh ternyata hanya seumur jagung. Biaya yang dikeluarkan pun tidaklah sedikit. Tetapi entah mengapa para pengemban amanat justru memilih menambal daripada memperbarui secara keseluruhan. Jika menilik lebih lanjut, bukankah memperbarui jauh memberikan efek jangka panjang yang lebih baik? Biaya yang dikeluarkan pun hampir sama dengan biaya penambalan yang dilakukan secara berulang-ulang. Ditunggu saja, semua ini hanya masalah waktu dan kebijakan yang bermanfaat.